• Aplikasi Raport Digital Madrasah
  • Raport Digital Madrasah
  • Instagram Madrasah
  • Monday, November 11, 2013

    Artikel Guru



    TASAWUF
    PERKEMBANGAN DAN PEMURNIANNYA
    ( Prof. Dr. Hamka )
    Oleh : M.Ansori


    BAB I
    A.      PERTUMBUHAN HIDUP KEROHANIAN
    Yang dimaksud dengan hidup kerohanian itu adalah perjuangan manusia dalam dirinya sendiri dalam mencapai kesempatan. Menurut penyelidikan para ahli, memang ada perjuangan yang amat hebat di antara keinginan dan kesucian dari gangguan – gangguan hawa nafsu. Hidup dalam kerohania n adalah ikhtiyar mengalahkan gangguan hawa nafsu sehingga tercapai kemajuan yang sempurna yang  dinamai insan kamil. Pengaruh kebenda an (maddi), selalu merusak hubungan manusia dengan Tuhannya. Menurut seorang Ulama syari`ah menyatakan bahwa kalimat Tauhid (kepercayaan kepada ke Esaan Tuhan) dengan sendirinya menimbulkan Tauhid kalimat artinya kesatuan kalimat, kesatuan tujuan dari seluruh makhluq.

    Lain dari itu yang dituju  dalam hidup kerohanian ialah penuh keinsyafan akan alam. Dengan menunjukan perhatian atas alam, nampaklah keindahan atas ciptaan sang Khalik. Lantaran itu kian lama kian bertambah perhatian atas alam,sehingga timbul `isyq (rindu). Maka fana`lah (tenggelam) diri kemanusiaan di dalam baqa`nya zat ketuhanan. Dan insyaf lah diri itu akan kesatuannya dengan segala maujud dan timbulah keyakinan serta hilang segala keraguan.
    Apabila hidup kerohanian telah menjadi kerinduan, dengan sendirinya akan mempu nyai pandangan sendiri tentang arti kaya atau miskin, arti kaya atau miskin. Lantaran itu orang-orang yang masuk dalam hidup kerohanian ini, tidaklah beda antara memakai pakai an mahal maupun pakaian murah. Mereka tetap wara` (tawadu`), sederhana, ta`abud (berbakti),  zuhud. Dan kehidupan yang seperti inilah yang telah dimulai oleh Nabi  saw dan para sahabat pilihan.
    Alhasil hidup kerohanian itulah yang menjadi pokok pertama bagi orang muslimin didalam memandang segala soal  kehidupan, yang menyangkut urusan politik, ekonomi, sosial, amal dan semua segi kehidupan yang selalu  didasarkan pada kehidupan rohani. MUHAMMAD DI GUA HIRA
    Ke dalam gua itulah beliau pergi menyendiri, memutuskan sementara hubungan dengan manusia, menjauhi semua kemewahan dunia dan hanya membawa bekal yang sedikit. Dan hingga akhirnya sampailah pada saat dimana terbukalah hijab yang menutupi perhubungan rohani dengan alam ghaib. Maka hilanglah semua keraguan dan datanglah nur keyakinan yang ditunggu-tunggu yaitu Malaikat Jibril yang datang membawa wahyu. Itulah hari yang dinamai Yaumul Furqon yaitu hari pemisahan di antara kegelapan Jahiliyah dengan cahaya islamiyah, jatuh pada tanggal 17 bulan Ramadlan.
    BAB II
    HAL IHWAL NABI DAN PERKATAAN HIDUP KEROHANIAN
    A.      KEHIDUPAN ROHANI BELIAU
    Ada beberapa riwayat sebagai berikut:
    1.       Suatu hari, Bilal mendatangi Nabi saw. Karena nabi saw belum juga datang untuk meng imami sholat  subuh. Dan di dapatinya Nabi saw sedang menangis hingga basah bantal nya.  “mengapa engakau menangis, wahai utusan Tuhan! Padahal Allah telah berjanji akan mengampuni dosa tuan, baik yang dahulu atau yang kemudian”, kata Bilal.
    “bagaimana aku tidak menangis ya Bilal! Padahal tadi malam datang ayat begini, (lalu beliau bacakan ayat tersebut)
    2.       Kadang-kadang putus hubungannya dengan orang sekelilingnya, padahal beliau hidup di antara mereka.
    Pada suatu hari,  beliau sedang duduk seorang diri, masuklah Aisyah. Terus beliau bertanya: “engkau siapa”
                            “ Aisyah”
                            “Aisyah yang mana”
                            “Aisyah anak Shiddiq”
                            “Shiddiq, siapa Shiddiq”
                            “Abu Bakar, Sahabat Muhammad!”
    Beliau tidak lagi menjawab. Aisyah tahu bahwa ketika itu Nabi saw “sedang tidak dengan kita”.

    B.      KEHIDUPAN SAHABAT – SAHABAT
    1.       Abu bakar
    Beliau hidup dengan sehelai kain saja, dan terhadap lidahnya sendiri, pernaha dipegang nya, dan berkata:” lidah inilah yang senantiasa mengancamku”.
    Berikut beberapa pendapat beliau”
    a.       Sifat dermawan adalah buah dari taqwa
    b.      Kekayaan adalah buah dari keyakinan
    c.       Martabat adalah buah dari tawadlu`
    d.      Barangsiapa yang mengecap rasa kesucian ma`rifat, maka ia  akan ia akan memandang sepi segala sesuatu selainAllah swt  dan merasa tersendiri dalam manusia banyak.

    1.       Umar bin khattab
    a.       Beliau mempunyai jiwa bersih dan kesucian rohani yang begitu tinggi, sehingga Nabi saw pernah berkata  tentang dirinya” Tuhan Allah swt telah meletakan kebenaran di ujung lidah Umar dan hatinya.
    b.      Beliau pernah berpidato sebagai seorang khalifah, padahal pada waktu itu bajunya terdapat dua belas tambalan dan pada kain sampingnya terdapat empat tambalan
    c.       Dasar kehidupan beliau ada dua yakni sabar dan ridla

    2.       Utsman bin affan
    a.       Meskipun beliau termasuk yang diberi kelapangan rejeki, tidaklah kurang pengaruh hidup kerohanian itu dalam jiwanya
    b.      Dalam kesehariannya, beliau tidak pernah lepas dari Alqur an, hingga beliau wafat dalam keadaan membaca alqur an

    3.       Ali bin Abi Thalib
    a.       Kholifah ke empat ini juga tidak kurang subur hidup kerohanian itu pada dirinya
    b.      Pekerjaan dan cita-cita yang besarmenyebabkan beliau tidak peduli bahwa pakaian yang dipakainya telah robek karena mumuk, dan kalau robek dijahitnya sendiri. Dan suatu ketika pernah ditanya, mengapa sampai begini, wahai amirul mukminin!, beliau menjawab,” untuk mengkhusu`kan hati dan untuk menjadi teladan bagi orang yang beriman.
    c.       Sufyan bin uyaynah berkata, bahwasanya Ali ra sahabat paling besar yang hidup dalam zahid
    d.      Imam syafi`i berkata,” beliau adalah besar dalam zuhudnya, dan orang yang zuhud tidaklah peduli pada apapun selain Allah swt.


    BAB III
    PENGUPASAN AHLI – AHLI PENGETAHUAN TENTANG TASAWUF ISLAM
    A.      SUMBER   KEISLAMAN
    Kupasan dan penyelidikan ahli-ahli pengetahuan tentang asal-usul dan pengambilan tasawuf islami sampai sekarang beelum selesai. Berbagai pendapat telah dikemukakan, dan sebagian berpendapat bahwa sumber pengambilan tasawuf islam adalah Alqur an, Hadits, dan kehidupan para sahabat Nabi saw.

    B.      PENGARUH – PENGARUH LAIN ATAS HIDUP KEROHANIAN ISLAM
    1.       Pengaruh Hindu
    a.       Tidak sedikit  para ahli penelitian yang menyatakan bahwa hidup kerohanian islam itu berasal dari ajaran agama Hindu. Pengaruh tersebut terdapat pada masalah yoga, latihan ibadah, tafakkur, dzikir dan ma`rifatnya. Dalam bukunya Tahqiqu Ma Lil Hindi Min Muqauwalah, Maqbulatin fil `Aqli  au Marzulah (penyelidikan tentang hal-hal di India, yang diterima atau yang ditolak oleh akal).
    b.      Abdul Raihan Muhammad bin Ahmad Al Bairuni . Dalam bukunya Tahqiqu Ma Lil Hindi Min Muqauwalah, Maqbulatin fil `Aqli  au Marzulah (penyelidikan tentang hal-hal di India, yang diterima atau yang ditolak oleh akal).  Dalam buku tersebut ditulisnya panjang lebar tetang Ilmu pengetahuan, Kepercayaan, Ibadat, Keagamaan dan filsafat India. Juga disebutkan bahwasanya amalan kehidupan para ahli tasawuf dan kehidupan yoga di India banyak sekali persamaannya dengan kehidupan dan riyadhah kaum sufi.
    c.       Adanya kepercayaan tentang Tanasukh (reincarnatie) yaitu kemungkinan perpindahnya suatu roh dari satu badan ke badan yang lain. Orang Hindu menyebut nya dengan nama Karma, yaitu suatu roh yang memakai tubuh yang bukan tubuh insani, seperti binatang (ular, kucing,kambing dan sebaginya).
    d.      Menurut  albairuni terdapat persamaan antara karma dan jelma dalam agama hindu dengan Madzhab orang sufi yang berkata bahwasanya dunia ini adalah diri yang tidur dan akhirat diri yang bangun. Dan sebagian orang sufi memungkinkan Hulul, menjelma yang haq pada tempat-tempat sebagai langit, `arsy dan kursi. Dan sebagi an memungkinkan kepada alam, binatang, pepohonan dan barang-barang keras (jamadat). Mereka menamainya AL Zuhurul Kulli (pernyataan semesta).  Kalau itu telah mungkin, maka jelmaan roh dari sautu badan ke badan yang lain, tidaklah perkara yang tidak dapat ditolak lagi.terdapat persamaan antara Hindu dan tasawuf Islam
    e.      Menurut Albairuni, terdapat persamaan antara Hindu dan tasawuf Islam. Dalam ajaran Patenggel disebutkan bahwa  mendirikan upacara-upacara ibadat keagama an, sembahyang, puasa dan  lain-lain bukanlah jalan untuk mencapai bahagia (sa`adah) bagi manusia. Jalan mencapai bahagia hanyalah dengan dzikir dan ta`ammul kelak akan membawa dirinya bersatu dengan Tuhan dan dengan seluruh yang ada (Alkaum), karena pada hakikatnya semua itu adalah satu.
    Madzhab Patenggel adalah suatu madzhab sufi yang amat mendalam. Tiangnya adalah khalwat dan bersunyi diri; tapa, semedi, zuhud dan semua latihan jiwa yang menyebabkan fana manusia walaupun dari dirinya sendiri. Waktu itulah dia menca pai bahagia, tidak ada diatasnya bahagia lagi. Ketenteraman yang menjadi puncak ketenteraman. Menurut Albairuni, madzhab patenggel inilah yang dipakai oleh kaum shufi untuk mencari AL Haqq

    2.       Pengaruh Persia
    a.       Islam berkembang di Persia sejak masa kholifah Umar bin Khottab, maka terjalinlah hubungan yang erat dalam bidang ekonomi, politik dan kebudayaan. Banyak pepatah dan hikmah Persia menjadi hiasan bagi perkembangan peradaban Arab . Dan Nabi saw pernah mengambil pemikiran tentang siasat perang dari Salman Alfarisi  dari Persia dalam perang Khandak
    b.      Dalam kepercayaan kaum syi`ah, ada istilah yang disebut “hak ketuhanan raja”  yakni Tuhan menjelma pada Imam
    c.       Tentang alam ini dikemudikan oleh tujuh orang quthub, yaitu wali yang amat tinggi kekuasaannya
    d.      Adanya kepercayaan  Al Haqiqotul Muhammadiyah, bahwa semua alam ini berasal dari nur ini.

    3.       Pengaruh Filsafat Yunani
    a.       Semboyan Sokrates “kenalah dirimu” yang tertulis didinding Ma`bad Delfi, telah disesuaikan oleh ahli tasawuf dengan kata hikmah tasawuf yaitu Barang siapa mengenal dirinya, sungguh dia telah mengenal Tuhannya”
    b.      Pada zaman kholifah Al Ma`mun (zaman Abbasiyah),  timbul perlombaan menterjemahkan kitab-kitab ilmu pengetahuan asing kedalam bahasa Arab, yakni dari Persia, Hindustan dan Yunani
    c.       Mulculnya filsafat baru, gabungan alam fikiran Yunani dengan tasawuf mistik timur oleh Plutin dari Iskandariyah. Dan orang menyebutnya Syekh Yunani. Berikut beberapa pendapat Plutin yang dipakai para kaum sufi:
    -          Hakikat yang  tertinggi tidaklah semata-mata didapat  dengan berfikir, tetapi dengan musyawarah (menyaksikan sendiri)  sebagai paduan rrenunan jiwa dengan keindahan alam
    -          Bahwasanya ma`rifat sejati tidak akan didapat  dari jalan panca indera dan akal belaka. Tetapi dengan Nur yang dianugerahkan  Tuhan kedalam hati sanubari seorang hamba setelah dia terlepas dari ikatan-ikatan kehendak nafsu dan fanaa dari sekian alam semesta, lalu hidup merasakan keledztan dzat Ilahi, hilang segala yang memisahkan sehingga bersatu dan berpadu.



















    BAB IV
    PENYELIDIKAN ATAS KEMUNGKINAN – KEMUNKINAN ITU
    1.       Pengaruh Hindi
    a.       Tidak ada hubungan kebuayaan  antara bangsa Arab dengan bangsa India baik sebelum Nabi saw lahir maupuin setelah Islam tersebar luas.
    b.      Tidak ditemukan pengaruh fikiran Nirwana budha atau Brahmana Hindu dalam karya-karya sastra bangsa Arab baik sebelum Nabi saw lahir maupun sesudahnya
    c.       Al Bairuni baru lahir kedunia dipertengahan yang akhir dari abad ke empat hijriyah    (351H – 440H atau 962- 1048M), sedangkan dalam masa empat abad yang telah lalu itu tasawuf telah berkembang dalam masyarakat Islam dengan luasnya

    2.       Pengaruh Persia
    a.       Tokoh –tokoh tassawuf dari Persia seperti  Ma`ruf Al Karachi dan Abu Yazid Al Bustami hidup sesudah tiga atau empat abad setelah masa timbulnya kerohanian Islam
    b.      Hidup kerohanian atau tasawuf memang besar pengaruhnya dalam kalangan kaum Persia, terutama kaum syi`ah. Kadang-kadang karena pengaruh politik, menentang kekuasaan yang ada. Setengan dari kepercayaan kaum syi`ah itu ialah mempercayai akan adanya Imam yang ghaib dan yang ditunggu kedatangannya di dunia. Sebab  mereka  tidak mau mempercayai  imam yang hadir, sebab Imam itu bukanlah syi`ah
    c.       Adanya kepercayaan Nur Muhammad karena mungkin karena pengaruh ajaran Zoroaster dalam kitabnya Zindavesta atau  mempercayai juga akan kepercaan Nasrani tentang Kalaam, tetapi hal itu semua jauh dari kehidupan zuhud yang di ajarkan dalam Alqur an dan Hadits.

    3.       Pengaruh filsafat Yunani
    a.       Semua buku sejarah tidak ada yang menyebutkan adanya pengaruh faham filsafat Yunani di tanah Arab.
    b.      Tidak ada satupun hadist Nabi saw yang menyebut nama Socrates, Plato, Aristoteles atau Platonis.
    c.       Tentang nama Zulkarnain, dislam alqur an hanya disebut Zulkarnain saja tanpa Iskandar. Dan menurut Maulana Abdul Kalam Azad bahwa  nama Zulkarnain adalah Maharaja Cyprus di Pesia, sedangkan Iskandar Zulkarnain adalah Nabi Muhammad saw.
    d.      Pada masa Kholifah Almakmun terjadi kegiatan penterjemahan kitab-kitab Yunani kedalam bahasa Arab, sehingga banyak berpengaruh pada pemikiran filosof  Islam, seperti Al farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan lain-lain. Tetapi para filosof muslim ini hanya menjadikan filsafat Yunani sebagai bahan bukan tujuan, dan dasar filsafat islam tetaplah filsafat sendiri dalam daerah keislaman.
    e.      Imam Ghozali telah membawa pulang kembali kepada sumber  kehidupan rohani  yang asli pada abad ke lima yang berdasarkan alqur an, hadits dan kehidupan para sahabat utama. Inilah bukti yang nyata bahwa kehidupan rohani islam timbul dari telaganya sendiri bukan dari luar islam.
    BAB V
    PERMULAAN BERKEMBANGNYA HIDUP KEROHANIAN
    A.      NUSSAAK, ZUHHAAD DAN `UBAAD
    1.       Nussaak artinya orang-orang  yang telah menyediakan dirinya untuk mengerjakan ibadah kepada Allah swt
    2.       Zuhhaad artinya tidak ingin kepada dunia, kemegahan, harta benda dan pangkat
    3.       `Ubaad artinya orang-orang yang telah mengabdikan dirinya semata-semata kepada Allah swt.

    B.      HASAN BASRI
    Hasan bashri juga bergelar Abu Sa`id adalah seorang zahid yang amat masyhur dalam kalangan Tabi`in. Lahir tahun 21H (632M) dan wafat tahun 110H. Beliaulah yang pertama kali menyediakan waktunya memperbincangkan ilmu-ilmu kebathinan, kemurnian akhlak dan usaha mensucikan  jiwa didalam masjid Bashrah. Semua ajarannya tentang kerohanian senantiasa di sandarkan pada sunah Nabi saw.
    Dasar pendirian beliau adalah zuhud terhadap dunia, menolak akan kemegahan, semata-mata menuju kepada Allah swt, tawakal, khauf (takut), dan Rajaa (harapan) tidaklah terpisah. Janganlah hanya semata-mata takut kepada Allah, tetapi ikutlah ketakutan dengan pengharapan. Takut akan murkanya tetapi mengharap akan kurnianya
    Pandangan tasawufnya ialah senantiasa bersedih hati, senantiasa takut, kaalu-kalau dia tidak melaksankan perintah Allah dan meninggalkan semua larangannya. Karena saking takutnya sehingga seakan-akan dia merasa bahwa neraka itu hanya dijadikan untuknya.
    Berikut beberapa hikmah ajaran Hasan Bashsri
    1.       Perasaan takutmu sehingga bertemu dengan hati tentram, lebih baik dari pada perasaan tenterammu yang kemudian menimbulkan rasa takut
    2.       Dunia adalah negeri tempat beramal. Barangsiapa yang bertemu dengan dunia dalam rasa benci kepadanya dan Zuhud, akan berbahagialah dia dan memperoleh faedah dalam persa habatan itu. Tetapi barang siapa yang tinggal di dunia, lalu hatinya rindu dan perasaan tersangkut kepadanya, akhiratnya akan sengsara.
    3.       Tentang duka cita beliau bekata: patutlah orang insyaf bahwa  mati sedang mengancamnya, dan kiamat menagih janjinya, dan dia mesti berdiri dihadapan Allah akan dihisab.


    C.      ROBI`ATUL `ADAWIYAH
    Beliau adalah seorang zahid perempuan yang amat besar, wafat tahun 185H(796M). Tingkat kehidupan zuhud yang diajarkan oleh Hasan Bashri, yaitu takut dan pengharapan telah di sempurnakan oleh Robi`ah Al `Adawiyah pada zuhud karena cinta.
    Cinta yang suci murni itu lebih tinggi dari pada takut dan pengharapan. Cinta yang suci murni tidaklah mengharapkan apa-apa.  Soal surga atau neraka  adalah soal nomor dua atau bukan soal sama sekali. Sebab cinta itu sendiri sudah merupakan suatu nikmat yang paling lezat. Cinta dibagi menjadi dua tingkat. Pertama cinta karena kerinduan, dan yang ting kat kedua adalah dirindui, inilah tingkat tertinggi karena merupakan puncak segala keindahan, tiada kata selain ya robbi. Naik setingkat lagi yaitu keinginan dibukanya hijab, yang membatasi antara dirinya dengan Tuhan. Itulah tujuannya yaitu melihat Tuhan (musyahadah).

    D.      SUFYAN TSAURI
    Beliau berjuluk “Amirul Mukminin dalam hal Hadits”.  Pendirian beliau yang sangat kuat yaitu tidak mau mendekati raja-raja, beliau hidup di zaman Kholifah Al Mansur. Hidupnya mengembara dari suatu kota ke kota yang lain untuk menerangkan inti sari ilmu agama kepada murid-muridnya.
    Pernah beliau dipanggil oleh Kholifah Al Mansur, dihadapannya beliau berkata dengan suara lantang, sehingga orang-orang di sekelilingnya ketakutan kalau sampai beliau dihukum mati.
    Ketika beliau menjalankan ibadah haji, sang kholifah pun juga ada di Makkah. Datanglah utusan untuk menjemputnya menghadap kholifah al Mansur, namun utusan itu di tolaknya.  Beliau lahir tahun 97H (602M) dan meninggal dunia di Bashrah pada tahun 121H (732M).
    BAB VI
    SYARI`AT, THORIQOH, HAKIKAT, MA`RIFAT
    a.       Syari`at
    Artinya undang-undang atau garis-garis yang telah ditentukan. Termasuk disalamnya hukum halal, haram, mubah, sunah, makhruh, wajib
    Misalnya hukum wajib: sholat, zakat, dll

    b.      Thoriqoh
    Yaitu apa yang dituju dengan mengerjakan syari`at, yaitu keridhaan Allah swt.
    Berikut beberapa istilah  yang berkait dengan Thoriqot:
    1.       Ikhlas yaitu yang suci murni, ibarat emas tidak ada campuran sedikit pun
    2.       Muraqabah yaitu senantiasa mengintip dan mengintai dari dekat apa-apa yang dilakukan menuju Tuhan
    3.       Muhasabah yaitu memperhitungkan keadaan diri sendiri, supaya mendapat kelayakan disebut murid. Dihitung apa kekurangannya, kelalaiannya, sehingga dengan demikian bertambah naiklah maqamnya
    4.       Tajarrud yaitu melepaskan segala ikatan yang akan menghalangi diri dalam menuju jalan kehidupan thariqoh, misalnya kemegahan dunia, hawa nafsu, dll
    5.       `Isyq yaitu rindu pada sang kholiq yaitu Allah swt.

    BAB VII
    PERKEMBANGAN TASAWUF DI INDONESIA
    A.      Pengaruh Tasawuf dan Perkembangannya
    Perkembangan tasawuf di Indonesia sejalan dengan perkembangan faham Ahlus sunnah waljama`ah. Khususnya madzab Imam Syafi`i yang masuk ke Indonesia. Dalam sejarah perkembangan tasawuf di Indonesia pengaruh Imam Ghazali lebih besar dari pada pengaruh Al Hallaj dan Asy Syi`i.
    Didalam kitab “jami` karomatil Auliyaa” karangan Syaikh Yusuf bin Ismail An Nabhany  disebutkan, Al Yafi`i  berguru kepada seorang syaikh yang besar dan agung yang berasal dari Indonesia, bernama Abu Abdillah Mas`ud bin Abdillah Al Jawy.  Dan berdasar kan keterangan perihal ibnu bathuthah, syaikh Al jawy hidup di jaman kerajaan Pasai di Sumatra, yang oleh Ibnu Bathuthah disebut Negeri Jawa.
    Jelaslah disini sejak jaman kerajaan islam samudera pasai di sumatera, sudah ada hubungan antara negara Arab dengan Indonesia.  Maka pengaruh Arab dalam bidang tasawuf  terlebih dahulu di banding dengan Persia dan India.
    Pengaruh Persia dalam bidang tasawuf di Indonesia sesungguhnya juga  sangat besar, hal ini dapat kita lihat dari bukti sejarah, bahwa pada abad ketiga belas dan empat belas masehi seluruh dunia islam di pengaruhi oleh orang-orang ahli tasaawuf dari Iran, termasuk yang ada di Indonesia. Para tokoh tersebut misalnya Imam Ghazali, Syaikh Abdul qadir Al Jailani, Al Hallaj.
    Maka berkembanglah kehidupan tasawuf di Indonesia mulai abad tiga belas hingga sekarang. Thaoriqoh – thoriqoh yasawuf yang berkembang di Indonesia seperti Naqsyabandiyah dari Asia tengah, Qodiriyah dari Bagdad, Idrusiyah dari Hadramaut, Rifa`iyah dari Mesir. Dan thoriqoh-thoriqoh ini terus berkembang hingga sekarang.
    B.      Pembaharuan Ibnu Taimiyah
    Berikut beberapa pendapat  Ibnu Taimiyah dlam bidang tasawuf
    1.       Hubungan manusia dengan Tuhan adalah hubungan langsung, karenanya tidak boleh menggunakan perantara (wasilah)
    2.       Istighostah di larang karena memohon pertolongan kepada makhluq supaya di sampaikan kepada Tuhan haram
    3.       Untuk membuat hubungan langsung kepada Tuhan, menggunakan tuntunan yang di ajarkan oleh Nabi saw.
    4.       Setiap orang bisa menjadi Waiyullah
    5.       Ibnu Taimiyah mengakui adanya Wali Allah, tetapi  beliau tidak dapat menerima jika makhluq Allah yang lain menyandarkan pengharapan kepada orang yang dikatakan Wali Allah itu.
    6.       Melarang me “Rabithah” kan gurunya atau mengambil wasilah gurunya buat menyampaikan permohonan atau kebaktian kepada Allah swt.
    7.       Filsafat mistik harus di hapuskan dari pokok ajaran islam


    BAB VIII
    MENGEMBALIKAN TASAWUF KE PANGKALNYA DI INDONESIA
    Fatwa Syaikh Ahamad Khathib Bin Abdul latif Al Minangkabawi di makah: Bahwa seluruh umat supaya kembali kepada ajaran asli dari nabi Muhammad saw dan menghindarkan perbuatan syirik dan menghaadirkan guru dalam ingatan (Rabithah).

    IX
    DAFTAR PUSTAKA
    PROF. Dr. Hamka,  Tasawuf   Perkembangan Dan Kemurniannya, penerbit PUSTAKA PANJI MAS , JAKARTA 1984


    No comments:

    Post a Comment